Jum'at, 22/11/2024 14:21 WIB

Genjot Relevansi Lulusan, Belasan SMK dan DUDI Jalin Kemitraan

16 sekolah menengah kejuruan (SMK) menandatangani perjanjian kerja sama (PKS) dengan PT. Fishindo Kusuma Sejahtera (FKS) Group

Dirjen Pendidikan Vokasi, Kiki Yuliati, menyaksikan penandatanganan PKS antara belasan SMK dan FKS Group (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Guna meningkatkan relevansi lulusan, sebanyak 16 sekolah menengah kejuruan (SMK) menandatangani perjanjian kerja sama (PKS) dengan PT. Fishindo Kusuma Sejahtera (FKS) Group di Kantor Kemendikbudristek pada Selasa (28/5).

Penandatanganan PKS tersebut disaksikan langsung oleh Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kiki Yuliati; Plt. Direktur Kemitraan dan Penyelarasan DUDI, Uuf Brajawidagda; Plt. Direktur SMK, Wardani Sugiyanto; serta Country Head FKS Group, Yanuar Samron.

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kiki Yuliati, menyampaikan bahwa sebagai salah satu pilar dalam pengembangan pendidikan vokasi, kolaborasi antara DUDI dengan satuan pendidikan vokasi dinilai sangat strategis.

DUDI membuka peluang bagi siswa untuk memperoleh pengalaman praktis yang sangat berharga terkait apa dan bagaimana melakukan sebuah pekerjaan.

"Satuan pendidikan vokasi seperti SMK bertanggung jawab mempersiapkan generasi muda dengan keterampilan dan pengetahuan yang relevan dengan kebutuhan DUDI dan menjadi sumber daya manusia yang berkualitas," kata Dirjen Kiki.

Dia melanjutkan, kerja sama ini sangat penting untuk memastikan lulusan vokasi memiliki keterampilan dan pengetahuan yang sesuai dengan kebutuhan industri. Kolaborasi ini tidak hanya menguntungkan bagi satuan pendidikan vokasi, tetapi juga memberi dampak positif bagi industri.

Menurut dia, keberlanjutan pertumbuhan industri tidak hanya bergantung pada faktor ekonomi semata, tetapi juga pada ketersediaan tenaga kerja yang berkualitas.

"Dengan memastikan bahwa lulusan vokasi memiliki keterampilan dan pengetahuan yang sesuai dengan kebutuhan industri, maka kita dapat memastikan kelangsungan dan kemajuan industri Indonesia di masa depan," dia menambahkan.

Selanjutnya, Dirjen Diksi berharap, sinergi yang kuat antara pendidikan vokasi dan dunia industri ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan memperkuat posisi Indonesia dalam kancah global.

Plt. Direktur Kemitraan dan Penyelarasan DUDI, Uuf Brajawidagda, mengatakan bahwa PKS kali ini merupakan tindak lanjut dari Webinar FKS Inspire (Indonesia Skilled Professional Resource) yang diselenggarakan beberapa waktu lalu.

"Dari 99 SMK yang terlibat saat itu, FKS telah memilih 16 SMK yang akan berkolaborasi untuk tahap pertama," jelas dia.

Kerja sama tersebut, lanjut Uuf, akan melingkupi pada penyelarasan kurikulum berbasis industri, peningkatan kompetensi bagi pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik, penyediaan guru tamu dari industri, pengembangan dan pemanfaatan sarana dan prasarana, sertifikasi kompetensi bagi pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik, magang, dan rekrutmen lulusan.

Selain itu, kerja sama lainnya adalah dalam pemberian beasiswa, donasi dalam bentuk peralatan laboratorium, atau dalam bentuk lainnya.

Sementara itu, Country Head FKS Group, Yanuar Samron, menyadari bahwa tanpa pendidikan, maka tidak akan ada pertumbuhan.

"Kami hadir untuk menyediakan tempat, di mana siswa bisa mengenal dunia dari sisi pandang pelaku dunia industri," kata Yanuar.

FKS Group merupakan perusahaan yang berfokus pada bidang makanan. Dalam perjalanannya, perusahaan ini kemudian mengembangkan bisnis pada bidang infrastruktur dan properti.

KEYWORD :

SMK Ditjen Diksi Kemdikbudristek Dunia Industri




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :